Powered By Blogger

Selasa, 06 Desember 2011


Lomba SEO Tema Disabilitas dan Pandangan Masyarakat

Ikutilah Kontes SEO 2011 bagi pemilik blog dengan hadiah yang menarik
Tema Kontes Disabilitas dan Pandangan Masyarakat
Untuk informasi lebih lanjut hubungi kartunet.com
Terakhir Pendaftaran tanggal 10 Desember 2011
Penilaian jam 23.30 WIB

Lomba SEO di PT Gajah Tunggal, TBK


Ikutilah Lomba SEO dengan tema Ban Terbaik di Indonesia GT Radial
Untuk Para peserta silahkan kunjungi website nya di
http://www.gtradial.co.id/gtradial/ina/.
Ingin ikutan ? Kunjungi http://ban.dapurpacu.com

Rabu, 30 November 2011

“C-INBIS”, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)- INKUBATOR BISNIS; SINERGITAS PARTNERSHIP KEBIJAKAN CSR DAN LEMBAGA INKUBATOR BISNIS DI PERGURUAN TINGGI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DAN MEREDUKSI TINGKAT PENGANGGURAN TERDIDIK DI INDONESIA


Dewasa ini, pengangguran di Indonesia masih terbilang sangat besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada bulan Agustus 2007 sebesar 10,01 juta orang atau 9,11 % dari angkatan kerja, dan pada bulan Agustus 2008 sebesar 9,39 juta orang atau 8,39 % dari total angkatan kerjan. Ironisnya, pengangguran terbuka didominasi oleh kalangan berpendidikan dan lulusan sarjana. Pengangguran dari kalangan berpendidikan ini disebut sebagai pengangguran terdidik. Sebagai contoh, pengangguran tingkat sarjana di Indonesia pada tahun 2007 berjumlah sekitar 740.000, dan awal tahun 2009 bertambah mendekati angka satu juta atau lebih dari 900.000 sarjana yang menganggur.
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang untuk bekerja. Lulusan perguruan tinggi yang telah menempuh pendidikan sejak pendidikan dasar sampai memperoleh predikat sarjana pun harus menganggur. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dimana faktor tersebut berasal dari sarjana itu sendiri, lingkungan, dan sistem pendidikan yang ada.
Faktor lingkungan dalam hal ini berkaitan dengan kondisi negara yang belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi para pencari kerja. Faktor dari sarjana yaitu mereka tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan kerja atau menjadi penyedia lapangan kerja. Sedangkan faktor sistem pendidikan yaitu ketidakmampuan lembaga pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi mencetak sarjana yang terampil, bukan saja sebagai tenaga kerja tetapi sebagai penyedia lapangan pekerjaan.
Melihat kondisi tersebut diperlukan upaya yang riil untuk mengatasi pengangguran terdidik. Tentunya harus dilihat kembali ketiga faktor yang telah disebutkan di atas. Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Semua itu dapat dimulai dari lembaga pendidikan, yakni membuat sebuah sistem pendidikan yang mampu mencetak sarjana yang terampil sebagai tenaga kerja dan penyedia lapangan kerja. Sistem ini dilakukan dengan menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat kewirausahaan (entrepreunial university).
Oleh sebab itu, salah satu strategi yang harus segera digalakkan oleh pemerintah dan perguruan tinggi dalam mewujudkan sekaligus mengembangkan perguruan tinggi sebagai pusat kewirausahaan dengan mendirikan suatu lembaga kewirausahaan  yaitu “lembaga inkubator bisnis”.
Pada hakikatnya, lembaga inkubator bisnis merupakan suatu wadah pengembangan ide-ide yang didasarkan pada pengetahuan baru, metode-metode dan produk-produk yang dihasilkan. suatu lembaga yang mengembangkan calon pengusaha menjadi pengusaha yang mandiri melalui serangkaian pembinaan terpadu meliputi penyediaan tempat kerja/kantor, sarana perkantoran, bimbingan dan konsultasi manajemen, bantuan penelitian dan pengembangan, pelatihan, bantuan permodalan, dan penciptaan jaringan usaha baik lokal maupun internasional (Pedoman Pembinaan Pengusaha Kecil Melalui Inkubator, 1998/1999).
Untuk upaya mengembangkan kewirausahaan melalui lembaga inkubator bisnis, dengan melaksanakan salah satu strategi yang penting, yaitu “kemitraan (kerja sama dengan instansi terkait dan perusahaan)”. Untuk membentuk kemitraan-kemitraan ini. Perlu peranan pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk menciptakan kemitraan dan dapat pula memberikan fasilitas dan dukungan-dukungan lain seperti misalnya fasilitas penciptaan keserasian (match making), menyediakan bantuan keuangan dan keperluan-keperluan yang lainnya untuk menjembatani kemitraan antara kedua pihak tersebut (I Wayan Dipta, 2008).
Di samping peran pemerintah, perlu peran perusahaan-perusahaan besar untuk memberikan suatu dukungan, berkontribusi dan berperan  aktif dalam pengembagangan lembaga inkubator bisnis di perguruan tinggi. Kebijakan ini sering disebut  dengan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Kebijakan CSR untuk pengembangan inkubator bisnis di perguruan tinggi merupakan salah satu upaya untuk mereduksi tingkat pengangguran, terutama pengangguran terdidik. Dan diharapkan bentuk kerja sama ini dapat menjadi bentuk kerja sama pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Sudah diakui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tanpa sangat ditentukan dengan sumber daya manusia suatu bangsa. Maka, perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan besar harus selalu bekerjasama satu sama lain guna mewujudkan sumber daya manusia yang terampil dan memenuhi kebutuhan kerja melalui program kewirausahaan di lembaga inkubator bisnis. Oleh karena itu, penulis mencoba mengangkat sebuah judul C-INBIS”, Corporate Social Responsibility (CSR)- Inkubator Bisnis; Sinergitas Partnership Kebijakan CSR dan Lembaga Inkubator Bisnis di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Program Kewirausahaan dan Mereduksi Tingkat Pengangguran Terdidik di Indonesia. Hal itu ditujukan guna membantu program pemerintah dalam mewujudkan sumber daya manusia dan upaya mereduksi serta mengentaskan angka pengangguran terdidik di Indonesia.


Selasa, 22 November 2011

Untuk Engkau yang Masih Mencintai Rasulullah...


Seandainya setiap waktu kita memperingati maulid Nabi Muhammad maka itu pantas menjadi  sebuah kewajiban (Syekh Abdurrahman Addiba’i), ungkapan tersebut merupakan wujud syukur kita kepada Allah atas anugerah terbesar bagi semesta yakni diutusnya Nabi Muhammad membawa risalah Islam. Keberadaan kita, lingkungan, langit, lautan dan semesta serta surga dengan keindahannya tidak lain merupakan secanting dari samudera Nabi Muhammad. Tiada batasan waktu untuk memperingati kelahiran beliau.

Sungguh setiap ibadah ada kalanya diterima dan adakalanya ditolak namun sungguh sholawat kepada beliau tiada yang tertolak dan akan sampai kepada beliau. Oleh karenanya rasa syukur itu langsung disampaikan oleh Sayyidina Abbas kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah izinkan aku mengungkapkan apa yang kurasakan semenjak kelahiranmu”, maka Rasulullah mempersilahkan pamannya untuk menyampaikan pujian itu padanya.

Dan engkau ketika lahir bersinar teranglah dunia
Dengan cahaya engkau, gemerlaplah seluruh penjuru bumi
Dan kami semua tertembus oleh sinar gemerlap itu, cahaya itu jalan kebenaran

Demikianlah para sahabat-sahabat beliau menyampaikan perasaan cintanya kepada beliau, lantas masih adakah alasan bagi kita untuk enggan memuji beliau dan menolak untuk menjalankan syariat-syariat yang beliau bawa.
Berkat beliaulah, umat ini juga mendapat anugerah kemuliaan dari Allah dari yang sebelumnya adalah umat yang tersesat menjadi umat terbaik yang diciptakan Allah.

Allah menyampaikan hal tersebut dalam firmanNya:
“ Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata(Al-jumu’ah:2)

Dan kehadiran Rasulullah telah merubah semuanya, kembali Allah mengisyaratkan dalam firmanNya,
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Ali-Imron:110)
Perubahan gelar itu muncul sejak kehadiran Rasulullah, karena susngguh masa sebelum kedatangAn Rasulullah adalah masa kedzaliman, masa dimana manusia tidak mengenal akhlaq. Dan tanggal 12 Rabiul Awwal menjadi awal perubahan peradaban manusia, umat manusia yang mengikuti beliau diangkat oleh Allah menjadi umat terbaik di muka bumi dan sepanjang peradaban umat manusia.

Suatu ketika Rasulullah duduk termenung seakan menatap masa depan umatnya, dan beliau bersabda, “betapa rindunya aku dengan para pecintaku”, maka sahabat yang berada disekitar beliau menjawab, “bukankah kami para pecintamu wahai rasul?”. Rasul menjawab, “bukan, engkau adalah para sahabatku, tetapi mereka pecintaku adalah yang hidup setelah kalian tetapi mereka memiliki keimanan seperti kalian”.
Kecintaan nabi kepada umatnya sungguh sangatlah mendalam, beliaulah nabi yang mampu merasakan apa yang dirasakan umatnya.

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Attaubah:128)

Demikian Allah mensifati beliau dan menjelaskan betapa beliau sangat mencintai umatnya. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, “tidaklah seujung duri menusuk kaki seorang dari ummatku kecuali aku ikut merasakan sakitnya” (hadits).
Kecintaan beliau akan terus mengalir bahkan sampai hari pembalasan kelak, disaat itu umat manusia bingung mencari syafa’at dan mendatangi para nabi, mulai nabi Adam, nabi Nuh, nabi Musa sampai nabi Isa namun jawaban mereka semua sama nafsi, nafsi, is al ghairi (hari ini saatnya memikirkan diri sendiri, dan mintalah kepada selainku) hingga yang terakhir umat manusia menghadap Nabi Muhammad dan beliau menjawab ana laha, ana laha (aku bisa, aku bisa), maka naiklah Nabi Muhammad ke ‘arsy Allah dan bersujud serta memuji Allah dengan pujian terindah yang belum pernah terucap oleh siapapun. Allah pun berfirman, “ Angkat kepalamu, Pemintaanmu di dengar dan berilah syafa’at kepada umatmu yang engkau kehendaki”. Malaikat ridwan pun berkata, surga ini diharamkan untuk dimasuki siapapun sebelum Nabi Muhammad dan umatnya memasukinya. Bahkan malaikat heran ketika mendapati umat nabi Muhammad yang tidak masuk surga bersama beliau.

Rasulullah mengisyaratkan hal tersebut dalam hadits beliau, “ seluruh umatku masuk surga kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya dengan heran, “ siapakah mereka yang enggan masuk surga wahai nabi?” Rasulullah menjawab, “Mereka yang taat denganku masuk surga dan mereka yang berma’siat itulah yang enggan masuk surga”.

 Hadits tersebut jika dipahami, memiliki dua inti yakni mereka yang taat kepadaku masuk surga dan mereka yang berma’siat masuk neraka, namun Rasulullah dalam hadits tersebut dan dalam berbagai hadits lainnya selalu menggunakan kalimat "tidak masuk surga”, beliau tidak ingin menyandingkan umatnya dengan neraka secara langsung dalam kalam-kalam mulia beliau disebabkan beliau tidak ingin umatnya  masuk neraka, meski secara mafhum mukhalafah memiliki makna yang sama. Demikian bukti cinta beliau yang tidak mungkin dapat kita balas dengan cara apapun dan sampai kapanpun.

            Diantara hadits nabi yang menjelaskan kelompok umat beliau yang tidak masuk surga bersama beliau adalah,” Laa yadkhulul jannah alghoththoth. Man huwa alghoththoth yaa Rasulullah. Alghoththoth huwa annammaam” (au kama qoolan nabi). Tidak masuk surga alghoththoth. Para sahabat bertanya, siapa dia alghoththoth wahai Rasulullah? Beliau menjawab, alghoththoth adalah pengadu domba.
            Dalam hadits tersebut menjelaskan betapa buruknya balasan bagi mereka yang suka mengadu domba saudaranya sesama muslim, mereka senang jika terjadi pertikaian dan perselisihan diantara saudaranya. Mereka turut campur dengan urusan keluarga tetangganya dan mengakibatkan koflik dalam keluarga tersebut.

Jika adu domba merupakan dosa yang berbalas neraka maka hal sebaliknya yakni mengusahakan perdamaian antara sesama muslim yang berkonflik adalah berbalas surga dan yang demikian adalah diantara merupakan ‘amaliyah aslafunassholihin, karena beliau-beliau menegerti betapa besar kemuliaan mengusahakan ishlah diantara orang-orang yang beseteru.

Diriwayatkan, alhabib Abdurrahman Assegaf mendapat laporan dari seseorang bahwa ada sepasang suami istri yang berseteru dan sang suami melakukan talaq terhadap istri. Maka Habib Abdurrahman mendatangi rumah perempuan tersebut dan menemui ayah dari perempuan tersebut, beliau berkata, ”aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu dan ajak putrimu di ruang tamu agar juga mendengarkan apa yang aku sampaikan”, Habib Abdurrahman menyampaikan nasehat-nasehat beliau tentang kepatuhan seorang istri kepada suami hingga menangislah perempuan itu dan Habib Abdurrahman menawarkan kepada perempuan tersebut untuk rujuk dengan suaminya, perempuan itupun menerima tawaran Habib Abdurrahman. Setelah dari rumah perempuan itu, Habib Abdurrahman pergi menuju rumah laki-laki suami perempuan tersebut dan menawarkan kepada laki-laki itu untuk rujuk dengan istrinya, Laki-laki itupun memenuhi permintaan Habib Abdurrahman seraya beliauberkata,” baiklah besok pagi akan ku jemput kau, dan aku yang akan menikahkan kalian”. Keesokan harinya Habib Abdurrahman menjemput laki-laki tersebut dan mengajaknya menuju rumah istri laki-laki tersebut untuk melakukan rujuk. Setelah melakukan rujuk, Habib Abdurrahman mengajak laki-laki itu untuk berbicara, beliau berkata “maafkan aku, tadi agak telat menjemputmu”, laki-laki itu menjawab ” apakah yang menyebabkan anda telat?”, Habib Abdurrahman menjawab,” Tadi sebelum menuju rumahmu, aku berhenti di pasar untuk membeli perhiasan emas  (pen:senilai 20 juta rupiah), aku belikan perhiasan ini untukmu dan berikanlah kepada istrimu sebagai hadiah darimu untuknya agar dia semakin mencintaimu.”

Demikianlah akhlak aslafunassholihin, beliau hanya mengharapkan kemaslahatan ditengah umat dan harta menjadi wasilah bagi mereka untuk mewujudkan kesungguhan beliau untuk mengikuti akhlak nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, Rasulullah dalam hadits yang lain menjelaskan, “Laa Yadkhulul Jannah Dayyus! man hum yaa Rasulullah. Man aqaral khabats fii ahlihi” (au kama qoola nabi). Tidak masuk surga Dayyus!(Sahabat bertanya) Siapakah Dayyus itu Rasulullah? Rasulullah menjawab: mereka yang membiarkan ada kekejian di keluarganya.

Dayyus adalah seorang suami, seorang istri, seorang ayah, seorang ibu yang membiarkan diantara keluarganya melakukan ma’siat.

Dayyus adalah seorang suami yang membiarkan istrinya bersalaman dengan lelaki yang bukan mahram, Dayyus adalah seorang suami yang membiarkan dan mengizinkan istrinya naik ojek (berboncengan dengan lelaki yang bukan mahram), Dayyus adalah seorang suami atau ayah yang membiarkan dan membanggakan istrinya atau putrinya pergi menggunakan parfum hingga tercium oleh lelaki yang bukan mahram. Bukankah Rasul telah bersabda, “Tidaklah seorang perempuan memakai minyak wangi hingga tercium lelaki yang bukan mahram kecuali dia adalah seperti pezina, Dayyus adalah orang tua yang membiarkan anaknya berpacaran, Dayyus adalah orang tua yang membiarkan anaknya tidak menutup aurat, Dayyus adalah orang tua yang mengizinkan anaknya berboncengan dengan seseorang yang bukan mahramnya, Dayyus adalah seorang suami yang mengizinkan istrinya hadir seorang diri dalam acara resepsi pernikahan yang bercampur baur di dalamnya lelaki dan perempuan, Dayyus adalah orang tua yang menyelenggarkan pernikahan anaknya dengan berikhtilath didalamnya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, seakan mereka menantang, inilah kekayaanku dan aku tidak takut dengan neraka Allah.

Dan seperti itulah yang terjadi saat ini, para pemudi-pemudi muslim mengenakan pakaian yang tidak selayakanya mereka kenakan, mereka tidak sungkan memakai celana pendek dan kaos ketat untuk keluar rumah dan bergaul secara ikhtilath. Rasulullah telah mengecam hal tersebut dalam haditsnya, Tingkatan pertama penghuni neraka adalah orang yang suka mendzolimi orang lain, dan selanjutnya adalah wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Para sahabat bertanya, bagaimanakah berpakaian tetapi telanjang wahai Rasul? Rasul menjawab, mereka berpakaian tetapi nampak lekuk tubuh mereka, jika kalian bertemu dengan mereka, tegurlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah perempuan-perempuan yang mendapat laknat dari Allah”

Demikian tegas Rasulullah mengatur mengenai perempuan karena sungguh mereka akan menjadi fitnah jika tidak memperdulikan syariat. Rasulullah bersabda,” Sebaik-baik wanita adalah yang tidak pernah melihat laki-laki yang bukan mahram dan laki-laki yang bukan mahram tidak pernah melihat mereka”. Itulah sebabnya aslafuna shalihin mengharuskan kepada para orang tua untuk membiasakan kepada putri-putri mereka menutup aurat sejak kecil.

Diceritakan seseorang melakukan sowan kepada seorang ulama’, orang tersebut mengajak putrinya yang masih kecil. Ulama’ tersebut berkata,”bagaimana engkau ini, anakmu kau sudah kenakan pakaian yang ketat-ketat!”, orang itu menjawab,” tidak apalah, dia masih kecil”, maka ulama’ tersebut menjawab dengan tegas,”Tidak! Kau sudah mengajarkan anakmu tidak takut kepada Allah sejak kecil dan kau sudah menjauhkan anakmu dari nabinya!”
Istri dan putri kita adalah ibarat berlian, semakin tertutup maka semakin mahal berlian itu, maka sebisa mungkin perintahkan mereka untuk bercadar karena semakin kita menutup dan menjaga mereka itu berarti bahwa kita semakin memuliakan mereka.

Berbeda dengan mereka yang membiarkan istri dan putri mereka untuk berbuat semaunya, yang demikian diibaratkan seperti asbak. Siapapun bisa menyentuhnya dan dilihat oleh siapapun, maka jatuhlah nilai kemuliaan mereka sebagai perempuan.

Selain itu para ulama’ salaf sangat memerintahkan kita untuk menjaga jarak dengan misan (yang berbeda jenis), karena hal tersebut sangat jarang diperhatikan oleh banyak orang padahal yang demikian merupakan hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah (sebagaimana telah ketahui bahwa dalam fiqih misan adalah bukan mahram bagi kita).

Jika kemudian banyak orang yang menganggap hal-hal tersebut kolot dan tidak mengikuti perkembangan zaman, maka biarkanlah mereka karena sungguh tidak ada yang salah jika kekolotan itu justru mengantarkan kita ke surga dan yang mereka anggap mengikuti perkembangan zaman itu justru mengantarkan mereka ke neraka.

Sebagaimana apa yang banyak disuarakan oleh mereka yang “menuhankan” HAM dan Emansipasi Wanita, mereka menganggap aturan islam terhadap wanita adalah kemunduran dan apa yang mereka perjuangkan adalah kemajuan. Katakan ya, bahwa aturan islam menjadikan kita mundur DARI API NERAKA dan apa yang mereka perjuangkan memajukan mereka KE API NERAKA.

Jumat, 18 November 2011

Burcel : BURGER PECEL SOLUSI MAKANAN KESEHATAN

Burger Pecel menjadi makanan sehat dan dikemas secara modern sehingga mampu diterima pangsa pasar yang sangat luas, mulai dari penikmat pecel tradisional, pecinta burger modern dan vegetarian, karena burger pecel tersaji dalam sayuran segar dan tanpa daging namun memiliki gizi yang sangat lengkap. Segala keunggulan Burger Pecel mampu tersaji dengan sempurna melalui pemilihan tempat usaha yang baik secara kualitas kebersihan, kenyamanan dan lokasi mudah dijangkau.

Pecel merupakan makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Jawa. Makanan yang berisi sejumlah sayuran tertentu yang hanya direbus sangatlah nikmat dipadukan dengan bumbu kacang yang begitu enak. Kadang sayuran tersebut hanya dikukus. Pecel adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Konsep hidangan pecel mirip dengan hidangan salad dari Eropa. Keduanya sama-sama menggunakan sayuran segar sebagai bahan utama dan menggunakan topping. Perbedaanya adalah, jika salad menggunakan mayonaise sebagai topping, maka pecel menggunakan sambel pecel. Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah dan cabe rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, gula merah dan garam. Pecel sering juga dihidangkan dengantempe goreng, rempeyek kacang, rempeyek ebi, rempeyek kedelai, atau lempeng beras. Selain itu pecel juga biasanya disajikan dengan nasi putih yang hangat ditambah daging ayam atau jerohan. Cara penyajian bisa dalam piring atau dalam daun pisang yang dilipat yang disebut pincuk. Masakan ini mirip dengan gado-gado, walau ada perbedaan dalam bahan-bahan yang digunakan. Rasa pecel yang pedas menyengat menjadi ciri khas dari masakan ini.Cita rasa dari pecel ini sebenarnya terletak pada bumbunya. Bumbu pecel cukup banyak dijual di berbagai tempat baik pasar tradisional maupun supermarket - supermarket.



Latar Belakang

       Mahasiwa sebagai penerus bangsa harus berani menciptakan suatu inovasi baru dalam upaya menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat. Selain itu, setelah menyelesaikan pendidikannya, dharapkan mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran.

       Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak budaya kuliner yang khas salah satunya adalah pecel. Hampir semua orang Indonesia mengenal pecel yang adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur, terbuat dari rebusan sayuran yang dihidangkan dengan sambal pecel. Konsep hidangan pecel sayuran mirip dengan hidangan salad dari Eropa. Perbedaannya yaitu salad menggunakan topping mayonnaise sedangkan pecel menggunakan sambal pecel. Sambal pecel terbuat dari campuran kacang tanah, cabe rawit, jerut purut, bawang, asam jawa, lada dan garam. Perbedaan rasa dari berbagai jenis sambal pecel disebabkan karena perbedaan komposisi kandungan bahan-bahan campurannya.

       Begitu khasnya pecel, namun,jika kita melihat ke kalangan papan atas, pecel bukanlah makanan yang favorit. Mereka cenderung melihat pecel sebagai makanan kelas menengah ke bawah. Padahal pecel yang selalu disajikan bersama sayur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan merupakan olahan khas kuliner Indonesia. Sehingga, dibutuhkan inovasi terhadap kuliner khas merakyat ini, sehingga semua orang baik dikalangan atas maupun bawah bangga terhadap pecel. Oleh karena itu, diciptakanlah Burger Pecel (Burcel) yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dan prestigious pecel. Karena burger adalah makanan yang ‘berkelas’ dan universal di Indonesia.


Tujuan
1.      Memperkenalkan budaya khas kuliner Indonesia kepada masyarakat kalangan atas.
2.      Memberikan inovasi dan added value terhadap pecel agar dapat diterima semua kalangan
3.      Membudayakan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat, enak dan bergizi.

Manfaat
     
Bagi Pelaku Usaha
          1.     Memberikan banyak pengalaman dalam hal memproduksi, mengorganisir dan memasarkan kuliner
          2.      Memberikan pemasukan rutin, karena burger pecel akan diproduksi dan dipasarkan tiap hari.
          3.      Memberikan tempat untuk berkreasi dalam menciptakan inovasi kuliner.

Bagi kalangan investor dan masyarakat :


1.      Memberikan pilihan baru masyarakat dalam menikmati menu pecel

2.      Memberikan added value terhadap pecel, sehingga mengkonsumsi pecel kini bukanlah makanan kelas bawah Memberikan tantangan kepada masyarakat untuk mengolah masakan khas dengan gaya baru.

Kegunaan


            Untuk makanan yang mempunyai banyak zat yang diperlukan oleh tubuh manusia agar kestabilitas daya tahan tubuh tidak mudah terserang penyakit dan orang – orang bisa menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya. Penulis memaparkan sebuah analisa dari produk yang di buatkan.

Analisa SWOT


o   Kekuatan (Strength)


a)      Produk dalam bisnis ini merupakan produk dengan inovasi baru yang belum ada sebelumnya

b)      Menu yang ditawarkan sangat khas Indonesia.

c)      Modal yang kecil sehingga dapat direalisasikan bagi mahasiswa.

d)     Memiliki daya kreativitas yang tinggi dalam pengembangan produk kedepan.

o   Kelemahan (Weakness)

a)      Pengelola perusahaan masih memiliki tanggung jawab untuk belajar karena masih duduk dibangku Universitas.

b)      Masih minimnya pengalaman untuk berbisnis.

c)      Belum didapatkannya kepercayaan pada masyarakat, masih harus berproses dalam branded.


o   Peluang (opportunity)


a)      Belum adanya pesaing lain yang memiliki inovasi sekreatif kami.

b)      Banyaknya pecinta makanan pecel.

c)      Banyaknya pasar yang belum tersentuh


o   Tantangan  (Threat)


a)      Akan adanya pesaing yang muncul setelah dibukanya “Burcel”.

b)      Adanya pemain besar untuk bisnis makanan yang mengolah burger
 






Ilmu yang bermanfaat berdasarkan hadist

  Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan yang berhubungan dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi. Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki pungsi sebagai petunjuk kehidupan manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.
   Orang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya mau menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Qs Al Mujadalah ayat 11:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah dan ia membelanjakannya secara benar, kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan ia berprilaku sesuai dengannya dan mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)


   Hukum mencari ilmu itu wajib, dengan rincian, pertama hukumnya menjadi fardhu ‘ain untuk mempelajari ilmu agama seperti aqidah, fiqih, akhlak serta Al-Qur’an. Ilmu-ilmu ini bersipat praktis, artinya setiap muslim wajib memahami dan mempraktekkan dalam pengabdiannya kepada Allah. Fardu ‘ain artinya setiap orang muslim wajib mempelajarinya, tidak boleh tidak.
   Dan kedua hukumnya menjadi fardu kifayah untuk mempelajari ilmu pengetahuan umum seperti : ilmu sosial, kedokteran, ekonomi serta teknologi. Fardu Kifayah artinya tidak semua orang dituntut untuk memahami serta mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut, boleh hanya sebagian orang saja.

Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :

رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ

Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)

    Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam.
Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China.
    Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum dalam hadits nabi :

أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ (رواه مسلم)
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)





Kamis, 17 November 2011

mengenal dunia dengan sebuah tulisan

 Dengan hanya sebuah tulisan kita bisa mengenal semua yang ada didunia ini . percaya kah anda dengan hal itu ??

     percayalah banyak seseorang bisa terkenal dan mengetahui semua dunia hanya dengan sebuah tulisan ataupun catatan - catatan kecil  yang telah dibuatnya. dengan menulis kita bisa mengimajinasikan ide-ide kita mungkin saja gagasan - gagasan yang bisa menjadi inspirasi banyak orang.
kita bisa membuat suatu kumpulan tulisan-tulisan dalam bentuk sebuah buku yang nantinya akan di baca dan dipahami oleh berbagai macam orang. 

    saya pernah membaca suatu biografi seseorang. dimana isi yang saya tanggap di dalam buku biografi tersebut menggambarkan bahwa seseorang yang selalu mempunyai keinginan untuk bisa lebih mengenal apa yang dia ingin ketahui di dunia ini adalah terbiasa untuk menulis. Menulis hal yang sangat mudah dan simple untuk dilakukan. seperti hal nya seorang tokoh penulis dengan karangan tulisan - tulisan yang jenaka, ya seorang tersebut tak lain adalah Raditya dika penulis buku Kambing Jantan yang menjadikan bukunya best seller di pasaran. buku tersebut sebenarnya sederhana dalam konteks penulisan, namun apa yang penulis sajikan didalam tulisannya itulah yang sangat berbeda. Raditya adalah salah satu sosok seseorang yang mempunyai sebuah kreatifitas dalam bidang penulisan. kita bisa saja menjadi seorang Raditya Dika yang sering menulis dengan menghasilkan karya-karya yang begitu di gandrungi oleh para pembaca. khususnya kaula muda. dengan niatan pastilah sesuatu itu akan mudah terlaksana.


sedikit catatan ku yang kubuat untuk para pembaca sekalian.. semoga saja ini menjadi awal bagiku untuk memulai mengenal dunia secara meluas,.. :-)